Kisah Nabi Ayub AS, Nabi Musa AS, dan Nabi Isa A Pelajaran ke 4 kelas 5 Pelajaran Terpuji


 

 


Kompetensi Dasar :

1. Siswa mampu menceritakan kisah Nabi Ayub AS

2. Siswa mampu menceritakan kisah Nabi Musa AS

3. Siswa mampu menceritakan kisah Nabi Isa AS

 

 

1. Kisah Nabi Ayub AS

    Nabi Ayub adalah putra dari Nabi Ishak bin Ibrahim AS. itu berarti Nabi Ayub adalah cucu dari Nabi Allah yang mulia Ibrahim AS. Beliau seorang Nabi yang kaya raya. sawah dan ladangnya sangat luas, tanamannya subur, dan binatang ternaknya sangat banyak. beliau mempunyai beberapa putra yang baik dan berbudi.

    Nabi Ayub seorang yang suka mendermakan hartanya untuk fakir miskin, yatim piatu, dan memuliakan tamu. Kekayaan yang dimiliki tidak melalaikan ibadahnya kepada Allah dan tidak menyebabkan ia sombong. 

    Karena kemuliaan Nabi Ayub AS tersebut Allah memberikan beberapa ujian kepadanya melalui permohonan setan, di antaranya :

  1. Allah memberikan cobaan dengan mengambil semua harta Nabi Ayub AS. walaupun hartanya habis dan jatuh miskin, Nabi Ayub tetap teguh imannya.
  2. Semua putra-putri kesayangannya Nabi AYub yang patuh dan berakhlak baik meninggal dunia. Walaupun demikian Nabi Ayub tetap menghadapinya dengan rela dan sabar.
  3. Allah mencoba Nabi Ayub dengan menderita sakit kulit selama kurang lebih 7 tahun. kondisi Nabi Ayub AS sangat memprihatinkan. Tubuh Nabi Ayub AS tidak ada yang utuh kecuali lisan dan hatinya. Walaupun dengan kondisi demikian, beliau tetap teguh imannya dan bertambah ibadahnya.

    Kemalangan yang diderita oleh Nabi Ayub AS membuat semua saudara, dan bahkan istrinya menjauhinya, kecuali istri yang sangat setia dan penyabar yaitu Rahmah. Rahmah dengan sabar merawat Nabi Ayub AS. Semua ujian itu adalah permohonan setan pada Allah karena setan iri terhadap Nabi Ayub AS. Dengan sabar dan tabah Nabi Ayub AS menjalani ujian tersebut dan terus berdoa kepada Allah agar disembuhkan penyakitnya. Doa Nabi Ayub AS dikabulkan oleh Allah SWT dan beliau bisa sembuh seperti sedia kala. Kekayaannya kembali seperti dulu lagi dan dianugerahi kekayaan yang berlipat ganda.

 

2. Kisah Nabi Musa AS

 

   a. Kelahiran Nabi Musa AS

 

    Nabi Musa anak dari Imran bin Yasar. Ibunya bernama Yukabad binti Dahat, dari keturunan Bani Israil. Nabi Musa dilahirkan di Mesir yang ketika itu di bawah kepemimpinan Raja Fir'aun yang zalim. Fir'aun seorang yang takabur, sombong, dan mengaku dirinya sebagai Tuhan. Bagi yang tidak patuh dan tidak mempercayai dia sebagai Tuhan akan dihukum mati.

    Pada suatu malam Fir'aun bermimpi. Dalam mimpinya ia melihat mahkotanya direbut oleh seorang laki-laki dari Bani Israil. Setelah bangun, ia memerintahkan para ahli nujum untuk mencari tahu tafsir tentang mimpinya itu. Para ahli nujum memberitahu bahwa mimpi itu memberi isyarat akan datangnya seorang laki-laki dari Bani Israil yang menjatuhkan kekuasaan Raja Fir'aun.

    Mendengar hal itu, Raja Fir'aun segera memrintahkan bala tentaranya untuk membunuh bayi laki-laki yang baru lahir. Mendengar keputusan Raja Fir'aun, ibunda Nabi Musa merasa takut jika nanti melahirkan kemudian bayinya dibunuh. Setelah Yukabad melahirkan bayi yang diberi nama Musa, Allah mengilhamkan agar bayi itu dihanyutkan ke sungai Nil. atas izin Allah, bayi itu dibawa arus dalam sebuah peti menuju kolam pemandian istana Fir'aun. Peti itu ditemukan istri Raja Fir'aun yang bernama Siti Asiah. Ia membawa bayi itu ke hadapan Raja Fir'aun dan hampir saja membunuhnya. Asiah berkata "Janganlah engkau bunuh bayi ini karena saya menyayanginya. Sebaiknya kita jadikan anak. Bukankah kita tidak mempunyai anak?" Sejak itulah Musa menetap di istana Fir'aun dan menjadi anak angkatnya.

   b. Masa Dewasa Nabi Musa AS

    Setelah Musa dewasa, Allah memberikan anugerah kepadanya berupa ilmu pengetahuan dan hikmah. Pada suatu ketika, Nabi Musa berjalan-jalan melihat keadaan kota, tiba-tiba, ia bertemu dengan dua orang yang sedang berkelahi. Satu orang golongan Qibti (golongan kerajaan) yang satu dari golongan Bani Israil (golongan Nabi Musa). Ketika Nabi Musa AS hendak mendamaikan keduanya, orang Qibti tidak mau berdamai. Dia sangat sombong karena merasa berasal dari golongan raja. karena tidak mau, Nabi Musa menamparnya hingga jatuh dan meninggal.

    Nabi Musa menyesali kejadian itu, ia pun memohon ampun kepada Allah. Berita kematian orang Qibti itu sampai kepada Fir'aun. Ia memerintahkan tentaranya untuk menangkap Nabi Musa AS. akan tetapi sebelum itu terjadi, ada seseorang yang memberitahu tentang rencana Fir'aun. Dia menyarankan agar Nabi Musa AS segera meninggalkan Mesir. Nabi Musa AS pun menurutinya, ia pergi sejauh-jauhnya tanpa tahu arah yang dituju.Nabi Musa AS berhenti di sebuah tempat, di sana ia melihat banyak penggembala sedang mengambil air untuk kambing-kambing mereka, diantara para penggembala itu ada dua orang gadis yang sedang menunggu. Nabi Musa AS pun menolong kedua gadis tersebut. Kemudian Nabi Musa AS ditawari untuk singgah di rumah orang tua gadis itu, yang tidak lain adalah Nabi Syu'aib AS. Akhirnya Nabi Musa AS untuk menjadi menantunya. 


3. Kisah Nabi Isa AS 

    a. Kelahiran Nabi Isa AS

    Nabi Isa lahir di kota Betlehem atau Palestina pada tahun 622 Sebelum Masehi. Nabi Isa adalah putra dari Maryam. Kakeknya bernama Imran yaitu seorang tokoh Bani Israil. Sejak Imran meninggal, Maryam diasuh oleh Nabi Zakaria di lingkungan Baitul Maqdis. Selama hidupnya diisi dengan beribadah kepada Allah SWT dan tidak pernah berhubungan dengan laki-laki.

    Suatu ketika, Malaikat Jibril diutus Allah SWT untuk memberi kabar bahwa Maryam akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Mendengar berita itu, Maryam merasa bingung dan bertanya: " Mungkinkah aku akan mempunyai seorang anak sedang aku belum bersuami?" Malaikat Jibril pun menjelaskan bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Jika Allah menginginkannya, maka akan terjadi karena Allah Maha Kuasa.

    Berita yang disampaikan Jibril ternyata benar dan Maryam pun mengandung. Melihat  Maryam hamil tanpa suami, orang-orang mencemoohnya dan menuduhnya sebagai wanita yang hina. Maryam merasa malu, tapi ia sabar dan pasrah dengan semua kehendak Allah. Untuk menghindari ejekan orang, Maryam pun meninggalkan Baitul Maqdis dan pergi ke kampung asalnya di desa Annasirah. Ketika waktu melahirkan pun tiba, Maryam pun meninggalkan rumah untuk mencari tempat sepi dan jauh dari keramaian. Ia berhenti di bawah sebuah pohon kurma dan melahirkan bayi laki-laki. Sesuai petunjuk Malaikat Jibril, bayi itu diberi nama Isa Al-Masih. Tempat lahirnya Nabi Isa AS diberi nama Bait al Lahmi atau dikenal dengan nama Bait Lehem. Orang-orang kini menyebutnya Betlehem.

    Setelah melahirkan, Maryam pun pulang bersama putranya. Orang-orang pun kembali mencemoohnya dan menuduhnya sebagai anak haram. Mereka menanyakan bagaimana bisa seseorang wanita melahirkan bayi tanpa seorang suami. Maryam pun tetap diam. Namun karena didesak, Maryam memberi isyarat kepada orang-orang agar menanyakan langsung kepada bayinya. Orang-orang pun heran dan berkata : "Bagaimana mungkin kami dapat berbicara dengan seorang bayi yang masih dalam ayunan?" Dengan kekuasaan Allah, Nabi Isa AS yang masih bayi menjawab, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Qur'an :

"Berkata Isa : "Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi." (QS. Maryam : 30).

    b. Nabi Isa AS diangkat menjadi Rasul

    Nabi Isa AS tumbuh menjadi anak yang baik. Teman-temannya mengenal dirinya sebagai anak yang taat beribadah, hormat pada orang tua, penyabar, cerdas, dan suka menolong. Teman-temannya pun sangat senang kepadanya.

    Ketika Nabi Isa AS berusia 30 tahun, Allah mengangkatnya menjadi Rasul. Saat itu, ia bersama ibunya sedang berada di sebuah gunung bernama Zaitun. Tiba-tiba Malaikat Jibril datang membawa wahyu dari Allah dan memberi kabar bahwa dirinya diangkat menjadi seorang rasul.

    Sejak saat itu, nabi Isa AS mulai menyebarkan wahyu yang ia dapatkan. Kumpulan wahyu yang diberikan kepadanya terdapat dalam kitab suci Injil. Kitab Injil berisi ajaran tauhid, yaitu meng-Esakan Allah SWT. Begitu juga dalam kitab Injil juga dikabarkan akan datangnya hari kiamat dan seorang rasul terakhir yang menyempurnakan ajaran rasul-rasul sebelumnya, yang bernama Ahmad (Muhammad).

    Ajaran yang dibawa Nabi Isa AS menyempurnakan ajaran yang dibawa Nabi Musa AS. Saat itu, banyak pendeta Yahudi yang menyelewengkan ajaran Nabi Musa AS. Para pendeta itu mengajarkan bahwa berkorban harta untuk para pendeta sama dengan berkorban untuk Allah. Akibatnya, para pendeta hidup kaya raya, sedangkan kaumnya hidup menderita.

    Nabi Isa AS sangat giat berdakwah. Namun, ia mendapat tantangan yang sangat keras dari para pendeta Yahudi dan para pembesar kerajaan. Mereka takut kehilangan harta yang mereka dapatkan dari kaumnya. Padahal sesungguhnya mereka mengetahui bahwa ajaran Nabi Isa AS adalah benar. Sedikit sekali kaum Yahudi yang mengikuti ajaran Nabi Isa AS. Mereka yang menjadi pengikut Nabi Isa AS ini disebut kaum Hawariyyun.

    Untuk menghancurkan ajaran Nabi Isa AS, kaum Yahudi menuduh Nabi Isa AS telah memecah belah mereka sehingga membuat para tokoh Yahudi marah. Mereka meminta Nabi Isa AS membuktikan kerasulannya. Allah pun memberi nabi Isa AS mukjizat, antara lain Nabi Isa AS dapat membuat burung dari tanah yang dapat hidup dan terbang, dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta, dapat menghidupkan orang mati, dapat menurunkan makanan dari langit, dan dapat menebak makanan yang dimakan dan disimpan orang.

    Melihat semua mukjizat Nabi Isa AS, kaum Yahudi tetap tidak mau beriman. Mereka bahkan meminta pasukan kerajaan untuk menangkap dan membunuh Nabi Isa AS. Nabi Isa AS pun bersembunyi, namun seorang pengikutnya bernama Yudas Iskariot atau lebih dikenal dengan nama Yahuza berkhianat dan menunjukkan tempat persembunyian Nabi Isa AS. Namun Allah melindungi Nabi Isa AS dengan mengangkatnya ke langit. Sedangkan Yahuza Allah menyerupakan dirinya seperti Nabi Isa AS. Tentara kerajaan pun menangkap Yahuza yang dikiranya adalah Nabi Isa AS tersebut, kemudian membunuhnya dengan cara disalib.


Komentar

Postingan populer dari blog ini